Festival tersebut digelar di Alun-alun Kebumen selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu (15-16/11). Selaku sebagai pembuka festival dilakukan oleh Asisten 1 Sekda Kebumen, Mahfud Fauzi. Ratusan warga sekitar datang untuk menyaksikan festival tersebut. Mereka begitu antusias saat menyaksikan jalannya festival. Beragam permainan tradisional yang ditampilkan, seolah membuka memori kalangan orang tua untuk bernostalgia pada masa kecil.
Permainan tradisional yang ditampilkan sebagian besar adalah permainan yang mulai jarang dimainkan lagi. Contohnya adalah permainan bentengan, anjang-anjangan, rumah-rumahan, dhelikan, sobyang, congklak, bola bekel, dam-daman, gasing, dakon, pandean, dan cublak-cublak suweng.
Permainan tradisional yang ditampilkan tersebut dimainkan oleh peserta secara berkelompok. Mereka bermain dengan ceria diiringi canda dan tawa. Selain gerakan yang rancak, peserta juga terlibat percakapan dalam bahasa Jawa. Mereka bermain sesuai peran dalam kelompoknya. Iringan musik tradisional yang dimainkan oleh peserta, membuat suasana panggung kian marak.
Meski ditonton ratusan warga, peserta festival tak terlihat canggung bermain diatas panggung. Ternyata sebagian besar peserta festival masih asing dengan permainan tradisional. Mereka baru mempelajari sebagai persiapan menghadapi lomba. Namun mereka mengaku amat menyukai permainan tradisional ini.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen, Heri Setiyanto, mengatakan bahwa festival tersebut digelar untuk menyambut Hari Jadi ke-79 Kabupaten Kebumen. Selain untuk melestarikan, festival tersebut juga untuk mengembangkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan tradisional.
Setidaknya ada 50 jenis permainan tradisional khas Kebumen. Namun hanya sebagian kecil yang masih dimainkan anak-anak di era modern ini. Karenanya, Heri menambahkan bahwa permainan tradisional tidak seharusnya luntur di era teknologi dan informasi. Sebaliknya, kemajuan teknologi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menggarap permainan tradisional dan warisan budaya yang lain menjadi lebih baik.
Referensi: http://www.radarbanyumas.co.id/
Referensi: http://www.radarbanyumas.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar